TIDAK SEMUA IBU TIRI ITU JAHAT
Suatu
hari, ada seorang anak perempuan yang telah kehilangan ibunya pada saat berumur
10 tahun. Anak itu bernama Amanda. Sedih yang di rasakan Amanda begitu
menyakitkan. Ayah Amanda hanya bisa bersabar dan menerima semuanya dengan
lapang dada. Ayah Amanda bernama Hartono. Ibu Amanda meninggal dunia disebabkan
karena penyakit kangker rahim yang
dideritanya.
Setelah
hari-hari yang menyedihkan itu berlalu, Amandapun kini telah berusia 13 tahun.
Amanda mulai bisa menerima kenyataa bahwa ibunya telah tiada. Sepulang sekolah,
tiba-tiba Amanda terkejut atas kedatangan ayahnya. Amanda melihat ayahnya
membawa perempuan lain yang belum Amanda kenal. Sebab itu Amanda langsung
bertanya pada ayahnya. “ Ayah siapa dia, mengapa ia memeluk tangan ayah???”
Tanya Amanda. “Oh…. Dia calon ibu kamu” Kata ayah senang. Amanda tidak terima
dan langsung membentak ayahnya. “Ayah memang tidak tahu diri ya, ibu baru saja
meninggal ayah sudah menemukan perempuan lain!! Tega sekali ayah padaku!!!”
Bentak Amanda. Amanda langsung berlari ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan
keras.
Saat di
kamar, Amanda merenung saja di atas tempat tidurnya. Amanda ingat kata-kata
temanya di sekolah kalau semua ibu tiri pasti jahat. Padahal sesungguhnya calon
ibu tiri Amanda ini sangatlah baik dan tidak jahat seperti apa yang di pikirkan
oleh Amanda. Amandapun mulai mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. “Dasar perempuan
tidak tahu diri!!!” Bisik Amanda. Setelah Amanda berkata seperti itu, perempuan
yang akan menjadi calon ibunya masuk ke kamar Amanda dan berkata. “Hay, nama
saya Ema” Salam Ema ramah pada calon anaknya, Amanda. Amanda kesal karena
wanita yang ia benci itu masuk ke dalam kamarnya tanpa mengetuk pintu kamarnya.
“Hey wanita sialan, untuk apa kamu masuk kekamarku!!!!” Bentak Amanda. “Sayang
tenang dulu……..” Pembicaraan Ema belum usai sudah saja dicela oleh Amanda.
“Hay, apa kamu bilang, sayang, sayang!!, siapa kamu berani berkata seperti itu
padaku, dasar PELACUR!!!!” Bentak Amanda. Ema menahan sedihnya sambil menutup
mulutnya karena terkejut mendengar kata-kata yg keluar dari mulut Amanda.
Tiba-tiba ayah Amanda datang dan menanyakan keadaan di kamar Amanda. “Ada apa
ini sudah akrab ya” Kata ayah Amanda. Ayah Amanda Hartono melihat wajah Ema
memerah dan mengeluarkan air mata. Amanda berkata. “Heh… dasar perempuan berhati
busuk, bisa-bisanya kamu mengeluarkan air mata buaya didepan ayahku!!!!”
Singgung Amanda. “Amanda apa yang kamu katakan??!!! Kamu beraninya brbicara tidak
sopan kepada calon ibumu!!!” bentak Hartono kepada anaknya Amanda. “Sudah lah,
Har, jangan memarahi Amanda, Amanda tidak salah Har…..” Bela Ema pada Amanda.
Amanda menatapi ayahnya dengan tatapan yang penuh amarah, di saat itu juga
Amanda teringat kata temanya jika ia memiliki ibu tiri ayahnya akan mulai tak
sayang padanya. Namun kali ini Amanda tidak tahu kalau calon ibu tirinya itu adalah wanita yang baik hati. Amandapun berkata. “Ayah jahat, ayah tidak sadar apa??? Ayah
telah di pengaruhi oleh perempuan iblis ini…!!!” Bentak Amanda pada Ayahnya.
Ayah Amanda langsung menampar Amanda hingga terjatuh dari tempat tidurnya.
Amanda terbangun dan berkata. “Ayah jahat…” Marah Amanda pada ayahnya.
Amandapun pergi dari kamarnya dan keluar dari rumahnya menuju halaman belakang.
Ema marah
pada ayah Amanda, Hartono. “Hartono apa-apaan kamu tadi, kamu melakukan
kekerasan pada anakmu sendiri…!!!” Bentak Ema pada Hartono. Hartono menyesal karena
telah menampar Amanda. Hartono Berkata pada Ema. “Aku bingung dan, dan emosiku
terlepas begitu saja. Tangan ini sudah tak bisa aku tahan-tahan lagi untuk
bertindak.” Penyesalan Hartono kepada anaknya Amanda. Hartono langsung
mendatangi Amanda di halaman belakan. Sedih, kesal, marah ia ungkapkan di sana.
Saat Hartono tiba, Amanda melihat ayahnya dan berkata. “Untuk apa ayah datang
kemari!!!” Bentak Amanda pada ayahnya. “Maafkan ayah sayang, emosi ayah tidak
terkendali, aa ayah menyesal…. Maafkan ayah ya…????” Tanya ayah Amanda. Amanda
mulai memikirkan sesuatu, dan mengutarakan pada ayahnya. “Baik aku akan
memaafkan ayah tapi dengan 1 syarat!!!” Kata Amanda senang. “Apa saja asal kamu
senang.” Sahut ayah Amanda. “Aku akan memaafkan ayah apabila ayah memutuskan
hubungan ayah dengan perempuan iblis itu. Jika tidak aku tidak akan mau
memaafkan ayah selamanya.” Kata Amanda. Ayah Amanda mulai bingung dan berkata
pada Amanda. “Beri ayah waktu berpikir
yaa….?” Tanya Hartono. “Baik tapi hanya 2 hari saja.” Pinta Amanda.
Hartono mulai bingung dan berusaha memikirkan yang terbaik, tapi mana mungkin
ia memilih Ema, dan jika ia memilih Ema ia pasti tidak dimaafkan oleh Amanda,
dan mungkin Amanda akan pergi dari rumah. “Aku harus bagaimana??? Tapi Ema
pasti mengerti….” Gumam Hartono. Hartono langsung menemui Ema yang sedang
berada di dapur. “M… Ema, sedang apa….????” Kata Hartono gelisah. “Oh aku
sedang membuatkan makanan untuk Amanda. Oya Amanda kemana, Har???” Tanya Ema.
“Ema aku sungguh minta maaf. Aku sungguh, sungguh tak rela mininggalkanmu….”
Sedih Hartono. “Memang ada apa, Har??” Tanya Ema. “Begini, saat aku minta maaf
pada Amanda, Amanda memaafkanku. Tapi dengan satu syarat, aku harus memilih kamu
atau Amanda. Aku sungguh binggung atas kejadian ini.!!!!” Teriak Hartono. “Jadi
apa kamu sudah putuskan???? Sebaiknya kamu pilih saja Amanda mungkin aku memamng
bukan ibu yang baik untuk Amanda…….” Seru Ema. “Tapi…” Sahut Hatono singkat.
“Sudahlah, Har….. lebih baik kamu pilih saja Amanda!!!” Sahut Ema. “Kamu memang
perempuan yang baik, andai saja Amanda tahu betapa tulusnya hatimu” Puji
Hartono. Tiba-tiba Amanda datang dan melihat semua kejadian itu dan berkata. “Kamu
pasti sedang mempenagaruhi ayahku, baik ayah, jika itu maumu aku mengerti.”
Sahut Amanda keras pada ayahnya. Amanda langsung pergi dari rumah dan berlari
kejalan raya. Ema menyusul Amanda dan berkata. “Amanda jangan berlarian di
jalan raya, kamu bisa tertabrak mobil!!” Teriak Ema. Tiba-tiba dari kejauhan
ada sebuah truk akan melintas, Amanda langsung menyebrang tepat dimana truk itu
melintas. Emapun melihat keadaan itu dan berteriak. “Amanda awas!!!” Teriak
Ema. Amanda tidak menghiraukan perkataan Ema dan tetap berlari. Ema berlari ke
jalanan dan mendorong Amanda ke tepi jalan dan akhirnya Emalah yang tertabrak
truk besar itu. Truk itu menabrak Ema tanpa pertanggungjawaban. Amanda melihat
calon ibu tirinya tergeletak lameas di tengah jalan. Amanda heran dan menyadari
calon ibu tirinya telah menyelamatkan nyawanya. Amanda mulai menyadari kalau
tidak semua ibu tiri itu jahat. Amanda langsung berlari ke tengah jalan untuk
menyadarkan Ema. Setelah Amanda melihat darah pada kepala Ema, Amanda segera
meminta pertolongan pada masyarakat di sekitar.
Saat di
rumah sakit Ema masuk ruang UGD. Ayah Amanda hanya berdiam diri. Amanda sangat
resah atas kejadian ini. Darah Ema masih membekas di tangannya. Amanda langsung
meminta maaf kepada ayahnya atas kelakuannya selama ini. Memang penyesalan
selalu datangnya belakangan. Setelah beberapa jam, dokter keluar dari ruang UGD
dan menanyakan keluarga dari Ema. “Pak apa anda salah satu dari keluarga bu
Ema.” Tanya dokter itu. “Oh…. Saya
sendiri” Sahut Hartono. “Mari ikut saya.!” Kata dokter. “Baik.” Sahut Hartono. “M…
pak dokter, boleh saya masuk ke dalam untuk melihat kondisi ibu saya???” Tanya
Amanda. “Oh… boleh-boleh, tapi jangan ribut ya….” Kata dokter. Amanda mengangguk
dan langsung masuk ruang UGD, namun saat mau masuk ruang UGD Ema di bawa masuk
ke ruang kamarnya yang ada di lantai atas. Amanda pun terkejut dan langsung
mengkuti Ema masih tak sadarkan diri, Amanda memegang tangan Ema sambil menuju kamar
sakit Ema. Sampai di ruang kamar sakit Ema, Amanda tetap memegang tangan Ema
sambil berkata. “Ma… maafkan aku, aku telah salah minilaimu…. Sekarang aku
sudah menganggapmu ibuku jadi sadarlah…e…ee…” Sedih Amanda. Setelah beberapa
jam Ema terbangun. Ema melihat Amanda tertidur di tanganya. Ema tak tega tuk
membangunkan Amanda. Saat Ema mengelus-elus kepala Amanda, Amanda terbangun dan
terkejut atas kesadaran calon ibunya. Amanda segera membangunkan ayahnya yang
sedang tidur di sofa dan menyuruh ayahnya melihat keadaan Ema yang sudah siuman.
Saat semua suadah berkumpul Amanda melihat Ema dengan tatapan yang berkaca-kaca.
Amanda langsung duduk di dekat Ema dan berkata. “Ibu….” Gumam Amanda. Amanda
langsung memeluk Ema sambil berkata. “Maafkan aku, Bu??? Aku sudah bersikap
kasar padamu…” Kata Amanda. “Terimakasih, kamu telah mau mamanggil saya dengan
sebutan ibu, terimakasih. Saya sudah memaafkanmu Amanda.” Sahut Ema. “Baguslah
kalau begitu, ayah sangat senang melihat saat-saat seperti ini rasanya, ayah
ingin menagis saja.” Seru Hartono. Semua langsung tertawa melihat ekspresi Hartono
yang begitu menggelikan.
Nah teman-taman
ingatlah 1 hal yang ada di dunia ini, tidak semua ibu tiri itu jahat, memang ada
ibu tiri yang jahat, tetapi di balik kejahatanya itu pasti ada pintu hati kebaikan.
TAMAT